Google Translate

News Update :

Alur transaksi Penjualan Kredit (on Account)

Selasa, 20 Maret 2012

Alur transaksi Penjualan Kredit (on Account)
Penjualan barang secara kredit di sini dibedakan antara penjualan kredit untuk barang untuk perusahaan atau toko dan dan kredit untuk perusahaan atau toko yang menjual barang-barang yang melayani kredit perorangan.

Untuk perusahaan yang menjual barang-barang konsumsi seperti barang elektronik, kendaraan bermotor, alat rumah tangga dan sejenisnya, pembayarannya dilakukan secara angsuran (instalment)

Sebelum perusahaan menyetujui permohonan kredit dari calon pembeli, biasanya perusahaan memiliki prosedur khusus yang harus dipenuhi oleh calon pembeli.

Adapun Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pembeli antara lain :
  1. Mengisi Aplikasi permohonan kredit
  2. Melengkapi berkas seperti :

    Persyaratan Umum:
    1. Copy KTP dari Pembeli dan pasangan atau pihak penjamin (jika belum berkeluarga)
    2. Copy Kartu Keluarga
    3. Copy tagihan Telepon/ PAM/ PLN
    4. Khusus Karyawan/PROFFESIONAL:
      1. Slip Gaji/ Keterangan Gaji terbaru
      2. Khusus Profesional:Surat Ijin Praktek, contoh : dokter, pengacara, akuntan

    5. Copy rekening koran/tabungan 3 bulan terakhir Khusus Karyawan/PROFFESIONAL:
      1. Slip Gaji/ Keterangan Gaji terbaru
      2. Khusus Profesional:
      3. Surat Ijin Praktek
      4. Copy rekening koran/tabungan 3 bulan terakhir

    6. Khusus Wiraswasta:
      1. SIUP/Tanda Daftar Perusahaan
      2. Copy rekening koran/tabungan 3 bulan terakhir
Setelah calon pembeli memenuhi persyaratan, apabila dirasa perlu khususnya untuk kredit yang bernilai besar, seperti kredit rumah atau kendaraan bermotor, pihak penjual akan melakukan survey lapangan yaitu melihat secara langsung keadaan calon pembeli atau menghubungi pihak yang ditunjuk oleh calon pembeli sebagai penjamin kredit.

Untuk perusahaan yang melakukan penjualan kredit kepada perusahaan lain, prosedur pengelolaan order penjualan kredit biasanya disesuaikan dengan kemampuan rata-rata penyediaan barang, rata-rata jumlah pesanan dan kebijakan pimpinan perusahaan.

Pengelolaan order penjualan kredit pada perusahaan yang secara umum mampu memenuhi pesanan akan berbeda dengan pengelolaan order penjualan kredit pada perusahaan yang sering tidak dapat memenuhi semua pesanan sehingga sering terjadi back order. Berikut ini dibahas pengelolaan order penjualan kredit pada perusahaan yang secara umum mampu memenuhi semua pesanan (order) yang diterima.

Dalam perusahaan yang telah memiliki standard operasional prosedur dalam menjalankan kegiatan usahanya, unit organisasi yang terlibat dalam aktivitas penjualan kredit meliputi.
  1. Bagian Order Penjualan.
  2. Bagian Kredit.
  3. Bagian Gudang (menangani juga Kartu Sediaan Barang)
  4. Bagian Pengiriman Barang.
  5. Bagian Penagihan.
  6. Bagian Piutang
  7. Bagian Jurnal dan Buku Besar.
Adapun Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pengelolaan order penjualan kredit adalah sebagai berikut.
  1. Surat pesanan (order) dari pelanggan/ PO.
  2. Status kredit pelanggan sebagai dasar pertimbangan pemberian otorisasi penjualan kredit kepada pelanggan yang bersangkutan (persetujuan kredit).
  3. Faktur penjualan.
  4. Order pengiriman barang.
  5. Kartu gudang.
  6. Buku pembantu (Kartu) piutang.
  7. Kartu sediaan Barang.
  8. Buku jurnal penjualan dan buku besar
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Fajar 26 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.