Google Translate

News Update :

Sarjana Tepat Waktu

Selasa, 03 April 2012


Citacinta Dunia Kampus
Saat memasuki dunia kampus, rasanya kita memang menemukan keasyikan baru.Teman dari berbagai kalangan, makin vokal menyuarakan sikap—ikutandemo, misalnya… Apalagi kalau kita ngekos (baca: lepas dari ikatanorangtua) wuih, makin, deh, kita menikmati masa-masa jadi mahasiswa.
Kampuspun seolah cuek dengan mahasiswanya. Mau lulus cepat syukur, nggaklulus-lulus juga nggak masalah… yang penting bayar SPP, hehehe!Akhirnya, bukan nggak mungkin kita keasyikan berada di kampus danmenunda-nunda untuk lulus.
Eits,tunggu dulu… biar kelihatan lulus ontime, tuh, identik denganmahasiswa teladan, sebenarnya banyak banget, kok, keuntungan lulustepat empat tahun, bahkan kurang.
  1. Cepat Kerja
    Percaya,deh, seasyik-asyiknya kuliah, bekerja jauh lebih enak. Memang, sih,secara waktu kita lebih terikat dengan jam kerja 9 to 5. Tapi kitapunya uang sendiri, status pun berubah jadi lebih keren. Hebatnyalagi, kita bisa berpikir lebih realistis setelah bekerja—
    buktiinaja!
  1. I’m Taken
    Setelahbekerja, tujuan selanjutnya kebanyakan kita adalah menikah. Nah,kalau kita sudah lulus, akan lebih mudah kita mendapat ijin ortuuntuk melepas status lajang. Camer pun bakal memandang kita lebih,karena sudah sarjana. Minimal, saat mencetak undangan, ortu dan camerbangga karena bisa meletakkan titel sarjana kita kartu undangan, hehe he.
  1. Lanjut S2
    Seandainyapun kita ingin lanjut kuliah S2 dulu, pastilah lebih asyik jikamemulainya di usia muda. Selain otak masih
    fresh,kemungkinan besar kita akan menjadi mahasiswa termuda di kelas yangkebanyakan dihuni para eksmud (a.k.a eksekutif muda). Wah, bisa jadikita huntingjodoh di sana (hehehe!)
    Sst... bayangkan juga jika kita sudah menyandang titel master di usia 23atau 24 tahun, wuih keren bener!
  1. Menang Bersaing
    Tahu,kan, betapa beratnya persaingan mencari kerja sekarang ini. Denganlulus
    on time,kita bukan hanya bisa memberi kesan baik bagi perusahaan yang membacaCV kita, tapi kita pun punya lebih banyak waktu untuk menemukanpekerjaan yang tepat.
    Kalaupun lamaran kita masih belum ada yang nyangkut dalam waktu 6 bulan,santai saja… Secara usia kita belum jauh tertinggal dari sesamapencari kerja seangkatan.
  1. Libur Dulu, ah!
    Sekolahtanpa henti sejak berusia 4 tahun, pastilah sedikit-banyak kitamerasa jenuh. Nah, pas lulus kuliah adalah saat yang tepat bagi kitauntuk liburan dulu.
    Kitabisa mengisi waktu dengan melakukan hal yang selama ini ingin kitalakukan, misalnya belajar
    surfingdi Bali selama 3 bulan. Kita juga nggak perlu khawatir menyia-nyiakanwaktu, kita bisa liburan sambil menambah skill misalnya dengan lesbahasa asing atau mengikuti seminar di bidang yang kita minati.
  2. Lebih Hemat
    Kasihan,dong, orangtua kita yang harus keluar biaya banyak untuk kuliah kita.Karena itu, senikmat-nikmatnya dunia kampus, kalau kita sayang ortu,buruan, deh, lulus. Lagipula, nih, daripada uangnya dikasih untukuniversitas, kan, lebih baik jika kita pakai untuk liburan atau beli
    gadgetyang keren…. CC

    Link : Sumber

7 Teman yang Wajib Kamu Punya Saat Kuliah


Jika kamu menganggap dirimu sebagai mahasiswa non-sosialis, sebaiknya kamu berpikir ulang, sebab rugi banget jika kamu hanya punya segelintir teman.
Pasalnya, teman itu bukan hanya berguna untuk dimintai tolong saat susah atau mendampingimu kala kamu sendiri di kampus, tetapi juga berguna banget sebagai jaringan kamu ke depannya.



Meski demikian, kamu harus tetap hati-hati memilih teman, karena, kalau sembarang berteman dengan orang yang salah, kamu akan cenderung kerap melakukan kesalahan.
Jadi teman yang bagaimana dong yang wajib kita punya, tanpa salah pilih orang? Nah, berikut yang dikutip Her Campus:

1. Teman Lawan Jenis yang Bukan Pacar
Punya teman lawan jenis asyik banget, kamu bisa berbagi pengetahuan dan bisa melihat ide-ide dari perspektif yang berbeda. Jalinlah pertemanan dengan lawan jenis di kampus, enggak ada salahnya jika suatu saat bakal ada hubungan “dari temen jadi demen” seperti di televisi.

2. Teman Belajar
Ini penting, kamu perlu banget berteman dengan orang yang kamu anggap lebih rajin belajarnya, lebih kritis terhadap materi kuliah, dan orang rajin mengerjakan tugas. Percaya atau enggak, temanmu itu akan mempengaruhi nilai IPK-mu loh, sebab, yang namanya teman pasti akan saling mengingatkan, hal itu bisa berarti kamu punya “alarm” pengingat mana kala mood belajar menghilang.

3. Teman Hang Out
Ketika pilih teman untuk bersosial seperti hang out di cafe atau sekedar makan di resto yang baru buka, pastikan temanmu bukan tipe orang yang senang ke tempat club atau semacamnya. Ingat, pengaruh teman sangat kuat, terlalu banyak hang out tidak baik untuk perkuliahanmu, dan kantongmu tentunya.

4. Teman Lama dengan Silaturahmi yang Terpelihara
Punya teman dekat ketika sekolah dulu? Ada baiknya jika kamu tetap memelihara silaturahmi dengan mereka. Pasalnya, tidak semua hal yang terjadi di kehidupan kampusmu bisa kamu ceritakan dengan teman-teman di kampus. Untuk itulah peran teman-teman lamamu, untuk curhat dan kangen-kangenan.

5. Teman yang Paham Cara Berpakaian
Penting banget nih untuk perempuan, kamu bisa belajar banyak mengenai bagaimana cara berpakaian yang baik dari temanmu loh. Enggak hanya itu, mungkin kamu juga diajarkan untuk menghemat uangmu untuk membeli pakaian yang bagus lagi awet. Untuk pria, kamu bisa minta tips dari teman yang satu ini bagaimana cara memikat gebetanmu dengan berpakaian yang lebih baik.

6. Teman dengan Kesukaan yang Beda
Jika kamu nyaman dengan teman yang memiliki banyak kesamaan, coba mulai sekarang cari teman yang punya kesukaan yang berbeda denganmu 180 derajat, dan lihat bagaimana serunya, dan belajar betapa beragamnya karakter manusia melalui hal yang dia suka.

7. Teman yang Jujur
Penting banget punya teman yang jujur dan apa adanya. Memang sih, kadang kata-katanya begitu polos sehingga menyakitkan hatimu, tetapi siapa yang bisa mengoreksi dan mengkritisimu selain orang yang jujur? Ingat loh, kejujuran memang pahit, tapi itu akan membuatmu mengevaluasi diri lebih sering.

Ciri Orang Kreatif, Kalau lagi Menelfon Pakai Telinga Kiri

Jakarta, Dominasi otak kanan dibanding otak kiri membuat seseorang cenderung bisa berpikir lebih kreatif. Terlepas dari kidal atau tidak, penelitian membuktikan orang yang otak kanannya dominan lebih sering memegang telepon dengan tangan kiri.

Hubungan antara dominasi otak pada sisi tertentu dengan kecenderungan dalam memegang ponsel terungkap dalam sebuah penelitian di Henry Ford Hospital. Dalam penelitian itu, para ilmuwan mengamati 5.000 orang meski hanya 700 yang datanya bisa diolah.
Dari sekian banyak partisipan, 90 persen di antaranya memiliki tangan kanan yang lebih dominan atau dengan kata lain tidak kidal. Sebanyak 9 persen adalah kidal, sedangkan sisanya 1 persen labil, kadang-kadang kidal tapi kadang-kadang tidak.
Pada partisipan yang tidak kidal, 68 lebih sering menelepon dengan tangan kanan, 25 persen dengan tangan kiri dan 7 persen tidak konsisten. Sedangkan pada kelompok kidal, 72 persen memakai tangan kiri untuk telepon, 23 persen dengan tangan kanan dan 5 persen labil.
Saat dibandingkan dengan hasil pemindaian otak, partisipan yang memegang telepon dengan tangan kiri memiliki aktivitas yang lebih tinggi di otak kanan yang merupakan pusat kreativitas. Kecenderungan ini teramati baik pada kelompok kidal maupun yang tidak kidal.
Sebaliknya pada partisipan yang lebih sering memegang ponsel dengan tangan kanan, aktivitas otak kirinya lebih dominan dibandingkan otak kanan. Dilihat dari fungsinya, otak kiri lebih dominan mengatir kemampuan berbahasa dan berbicara, berlogika dan berpikir sistematis.
Kecenderungan ini cocok pada lebih dari 70 persen partisipan, tanpa mempedulikan apakah dalam kesehariannya kidal atau tidak.
"Temuan ini berdampak pada cara memetakan pusat kemampuan berbahasa di otak. Daripada pakai metode yang rumit, mungkin cukup dilihat dari caranya memegang ponsel," kata Michael Seidman, MD, FACS yang memimpin penelitian itu seperti dikutip dari Medicalnewstoday, Jumat (24/2/2012).
Manfaat lain yang bisa diambil dari temuan ini menurut Dr Seidman adalah, para dokter bisa memperkirakan bagian otak manakah yang lebih rentan terserang kanker. Penggunaan telepon seluler (ponsel) disebut-sebut memicu kanker otak, sehingga berdasarkan hasil penelitian ini maka orang kreatif lebih rentan kena kanker di bagian otak kanan karena sering memegang ponsel di telinga kiri. (Detik.Com)

sumber : klik Disini

8 Rahasia Pembuatan Animasi Shaun The Sheep

Siapa sih yang ngga kenal tokoh kartun shaunt the sheep?? ngga punya TV ya kok ngga tau??

gambar shaun the sheep leyeh-leyeh 
baru-baru ini diungkapkan bahwa film shaun the ship sangat digemari oleh berbagai kalangan dari anak muda sampai yang tua. Terutama remaja-remaja saat ini juga begitu tetariknya dengan film kartun ini. faktanya, film ini bisa mengibur berbagai kalangan dari yang tua sampai yang muda. 




 
Shaun The Sheep pertama kali muncul di televisi pada tahun 1995 dalam film A Close Shave dengan karakter Wallace dan Gromit anjing. Durasinya hanya empat menit tetapi membuat orang banyak menyukainya. Dan sejak itu, Shaun memiliki acara TV sendiri di BBC yg dibuat oleh studio produksi Aardman.

Berikut beberapa hal menarik dari proses pembuatan ‘Behind The Scene’ animasi Shaun The Sheep :

1. Pembuatan Storytime

Sebuah episode bermula dari ide cerita yang sederhana. Ide tersebut diserahkan pada tim scriptwiters untuk diolah menjadi cerita yang bagus.

Kemudian diserahkan pada storyboard artist untuk membuat story linenya, tahap ini juga membantu set dressers, prop-makers, model-makers, riggers dan cameramen untuk mempersiapkan pengambilan gambar dan apa saja yang diperlukan.

2. Persiapan Scene

Rumput di pertanian dibeli dari hobby center, dicat hijau untuk mendapatkan corak rumput yang pas, ditambah dengan rumput ilalang dan bunga aster.
Gumpalan kecil hitam juga disebar untuk mendapatkan efek kotoran domba.
Rumput ini kemudian dibentangkan di atas baja berlubang untuk mendapatkan pondasi yang bagus. Animator kemudian dapat menggunakan magnet untuk menjaga karakter di tempat, dan menggunakan baja untuk memasang pohon, rumah pertanian, gudang dan bagian lainnya dari set tersebut tetap pada tempatnya.

3. Pembuatan Model

Model-makers membuat domba dengan terlebih membentuk badan, kemudian membungkus tubuh mereka dengan wool putih. Bulu tersebut kemudian dikotori sedikit dan kaki yang terbuat dari silikon ditambahkan. Dan terakhir kepala yang dapat dipasang dan dilepas dibadan.

“Kami memiliki sejumlah badan, beberapa mempunyai empat kaki, dan beberapa hanya dua, tergantung pada scene,” kata Chris.

4. Propping Up

Property maker dipanggil untuk membuat segalanya dari handuk pantai berukuran domba, untuk mainan mandi untuk Timmy, dan bahkan meja untuk adegan sihir.

Prop maker Helen Javes berkata: “Semuanya dibuat manual, sehingga sangat rumit. “Bahkan kaki meja dibuat manual untuk mendapatkan bentuk yang tepat.” Tetapi pekerjaan prop maker bukan tanpa risiko. Jari teriris pisau tajam, dan terbakar akibat panas dari lem adalah resiko pekerjaan sehari-hari.

5. Ekspresi Mata

Mata domba memiliki lubang kecil sehingga mereka dapat dimanipulasi untuk membuat mereka melihat ke kiri, kanan, atas, bawah.

Setiap animator juga memiliki puluhan kelopak mata khusus buatan – potongan kecil dari plastisin berbentuk kubah ungu yang dapat ditambahkan ke bola mata membuat berkedip domba, atau terlihat mengantuk.

Karena domba-domba itu tidak berbicara, mereka menggunakan ekspresi untuk menceritakan kisah atau memberikan momen komedi . “kelopak mata merka adalah siksaan bagi animator mata”.

6. Penyimpanan

Bila tidak digunakan, domba dan potongan domba dapat ditemukan disimpan dalam di rak di antara ruangan studio di Aardman, di sini animator dapat menemukan kaki cadangan untuk Shaun, sedikit bulu ekstra, dan satu atau dua domba yg rusak!

7. Komedi Slapstik

Terlepas dari beberapa embikan dari Shaun dan teman-temannya, gongongan dari Bitzer dan dengusan dari Petani, Shaun and the sheep adalah serial TV diam.
Tetapi sementara Gromit memiliki suara Wallace untuk menjaga cerita terjadi dalam film-film mereka, Shaun tidak memiliki kemewahan itu.

“Lebih mudah untuk menganimasikannya karena lip-sync adalah salah satu aspek yang paling memakan waktu untuk animator,” ujar Chris.

8. Sabar dan Teliti

Karakter dalam Shaun and the sheep bergerak 25 kali per detik, berarti animator harus mengatur ulang adegan 1.500 kali hanya satu menit dari rekaman.
Mereka rata-rata menyelesaikan tujuh detik rekaman/harinya.

sepertinya tidak begitu banyak, tetapi bila dibandingkan dengan Wallace and Gromit: The Curse of The Were-Rabbit and Chicken Run, mereka bekerja dengan kecepatan sangat tinggi.

Wallace dan Gromit rata-rata menghasilkan sekitar tiga detik rekaman/harinya.

sumber : Klik disini

hikmah sholat subuh

Jumat, 23 Maret 2012

images?q=tbn:ANd9GcQEFvHi7_QLj06nNWXPRGx
“Sesungguhnya amal manusia yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya” Jika shalatnya baik, maka baik pula seluruh amalnya; dan kalau jelek, maka jeleklah seluruh amalnya. Bagaimanamungkin seorang mukmin mengharapkan kebaikan di akhirat, sedang pada hari kiamat bukunya kosong dari shalat Subuh tepat waktu? “Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya’ dan shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya (berjamaah di masjid) sekalipun dengan merangkak” [HR Al- Bukhari dan Muslim] ShalatSubuh memang shalat wajib yang paling sedikit jumlah rekaatnya; hanyadua rekaat saja. Namun, ia menjadi standar keimanan seseorang dan ujian terhadap kejujuran, karena waktunya sangat sempit (sampai matahari terbit) Adahukuman khusus bagi yang meninggalkan shalat Subuh. Rasulullah saw telah menyebutkan hukuman berat bagi yang tidurdan meninggalkan shalat wajib, rata-rata penyebab utama seorang muslim meninggalkan shalat Subuh adalah tidur. “Setan melilit leher seorang di antara kalian dengan tiga lilitan ketika ia tidur. Dengan setiap lilitan setan membisikkan, ‘Nikmatilahmalam yang panjang ini’. Apabila ia bangun lalu mengingat Allah, maka terlepaslah lilitan itu. Apabila ia berwudhu, lepaslah lilitan yang kedua. Kemudian apabila ia shalat, lepaslah lilitan yang ketiga, sehingga ia menjadi bersemangat. Tetapi kalau tidak, ia akan terbawa lamban dan malas”. “Berikanlah kabar gembira kepada orang- orang yang banyak berjalan dalam kegelapan (waktu Isya’ dan Subuh) menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat” [HR. Abu Dawud, At-Tarmidzi dan Ibnu Majah] Allahakan memberi cahaya yang sangat terang pada hari kiamat nantinya kepada mereka yang menjaga Shalat Subuh berjamaah (bagi kaum lelaki di masjid), cahaya itu ada dimana saja, dan tidak mengambilnya ketika melewati Sirath Al- Mustaqim, dan akan tetap bersama mereka sampai mereka masuk surga, Insya Allah. “Shalatberjamaah (bagi kaum lelaki) lebih utama dari shalat salah seorang kamu yang sendirian, berbanding dua puluh tujuh kali lipat. Malaikat penjaga malam dan siang berkumpul pada waktu shalat Subuh”. “Kemudian naiklah para Malaikat yang menyertai kamu pada malam harinya, lalu Rabb mereka bertanya kepada mereka - padahal Dia lebih mengetahui keadaan mereka - ‘Bagaimana hamba-2Ku ketika kalian tinggalkan ?’ Mereka menjawab, ‘Kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami jumpai mereka dalam keadaan shalat juga’. ” [HR Al-Bukhari] Sedangkanbagi wanita - walau shalat di masjid diperbolehkan - shalat di rumah adalah lebih baik dan lebih banyak pahalanya, yaitu yang mengerjakan shalat Subuh pada saat para pria sedang shalat di masjid. Ujian yang membedakan antara wanita munafik dan wanita mukminah adalah shalat pada permulaan waktu. “Barang siapa yang menunaikan shalat Subuh makaia berada dalam jaminan Allah. Shalat Subuh menjadikan seluruh umat berada dalam jaminan, penjagaan, dan perlindungan Allah sepanjang hari. Barang siapa membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka” [HR Muslim, At- Tarmidzi dan Ibnu Majah] Banyakpermasalahan, yang bila diurut, bersumber dari pelaksanaan shalat Subuh yang disepelekan. Banyak peristiwa petaka yang terjadi pada kaum pendurhaka terjadi di waktu Subuh, yang menandai berakhirnya dominasi jahiliyah dan munculnya cahaya tauhid. “Sesungguhnya saat jatuhnya adzab kepada mereka ialah di waktu Subuh; bukankah Subuh itu sudah dekat?” (QS Huud:81) Rutinitasharian dimulainya tergantung pada pelaksanaan shalat Subuh. Seluruh urusan dunia seiring dengan waktu shalat, bukan waktu shalat yang harus mengikuti urusan dunia. “Jikakamu menolong (agama) Allah, maka ia pasti akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (QS Muhammad : 7) “SungguhAllah akan menolong orang yang menolong agamanya, sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha Perkasa” (QS Al-Hajj:40) TIPSMENJAGA SHALAT SUBUH : 1) Ikhlaskan niat karena Allah, dan berikanlah hak-hak-Nya 2) Bertekad dan introspeksilah diri Anda setiap hari 3) Bertaubat dari dosa-dosa dan berniatlah untuk tidak mengulangi kembali 4) Perbanyaklah membaca doa agar Allah memberi kesempatan untuk shalat Subuh 5) Carilah kawan yang baik (shalih) 6) Latihlah untuk tidur dengan cara yang diajarkan Rasulullah saw (tidur awal; berwudhu sebelum tidur; miring ke kanan; berdoa) 7) Mengurangi makan sebelum tidur serta jauhilah teh dan kopi pada malam hari cool Ingat keutamaan dan hikmah Subuh; tulis dan gantunglah di atas dinding 9) Bantulah dengan 3 buah bel pengingat(jam weker; telpon; bel pintu) 10) Ajaklah orang lain untuk shalat Subuh dan mulailah dari keluarga Jika Anda telah bersiap meninggalkan shalat Subuh, hati-hatilah bila Anda berada dalam golongan orang-orang yang tidak disukai Allah untuk pergi shalat. Anda akan ditimpa kemalasan, turun keimanan, lemah dan terus berdiam diri. Disarikan dari : Buku“MISTERI SHALAT SUBUH” Menyingkap 1001 Hikmah Shalat Subuh Bagi Para Pribadi dan Masyarakat

Alur Penerimaan Kas

Selasa, 20 Maret 2012

Alur Penerimaan Kas
Penerimaan kas dalam perusahaan pada umumnya berasal dari transaksi penjualan barang baik penjualan tunai maupun penjualan kredit yang dalam hal ini penerimaan piutang dari debitur.

Secara umum hal-hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan penerimaan kas adalah sebagai berikut:
  1. penerimaan kas harus didukung dengan bukti yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang
  2. semua kas yang diterima harus segera disetorkan ke pejabat yang berwenang
  3. tiap periode tertentu (harian, mingguan, bulanan) dibuat laporan penerimaan kas
Prosedur penerimaan kas yang diterapkan bergantung kepada struktur organisasi perusahaan. Proses penerimaan kas pada perusahaan yang menjual barang secara eceran seperti supermarket akan berbeda dengan prosedur penerimaan kas pada perusahaan manufaktur.

Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penerimaan kas antara lain :
  1. Bukti penerimaan kas yang dibuat sendiri oleh perusahaan dari manapun sumbernya
  2. Faktur penjualan tunai
  3. Daftar surat pemberitahuan penerimaan piutang dari bagian sekretariat
  4. Memo (nota) kredit dari bank
  5. Bukti penerimaan kas

Alur Transaksi Pembelian

Alur Transaksi Pembelian
Pada setiap perusahaan baik perusahaan barang dan jasa dalam menjalankan aktivitasnya selalu memerlukan barang-barang yang pengadaannnya harus dibeli dari pihak lain. Misalnya perlengkapan kantor , barang yang dibeli untuk dijual (barang dagangan) atau barang yang dibeli untuk diolah kembali (bahan Baku).

Pembelian barang-barang dapat dilakukan dengan pembelian tunai maupun kredit Kelengkapan administrasi pembelian Pada perusahaan yang telah memiliki SOP (Standard Operational Procedure) dan penyelenggaraan administrasinya secara manual, jeis perlengkapan yang diperlukan terdiri atas : formulir-formulir, buku-buku untuk mencatat, peralatan kantor (ATK), mesin kantor dan kegiatan kesekretariatan lainnya.

Formulir adalah daftar isian baik itu yang tercetak maupun tidak yang memiliki ruang untuk diisi dengan informasi. Formulir bermanfaat untuk menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis, merekam data, mengurangi kesalahan dan menyampaikan informasi pokok dari satu ke orang lain. Format formulir di tiap-tiap perusahaan tidaklah sama, tetapi secara umum memiliki data yang sama yang harus diisi.

Formulir-formulir yang diperlukan dalam aktivitas pengelolaan pembelian adalah sebagai berikut :
  1. Surat permintaan pembelian
    Surat ini diisi oleh bagian gudang atau bagian lain yang memerlukan barang. Surat permintaan pembelian berisi antara lain mengenai
    • nama, jenis, tipe, kuantitas dan kualitas barang yang diminta
    • kapan barang yang bersangkutan harus sudah diterima
  2. Surat permintaan penawaran harga
    Surat ini diisi oleh bagian pembelian dalam hal barang yang diminta dalam surat paermintaan pembelian belum ada pada daftar langganan (pemasok/supplier). Surat permintaan penawaran harga berisi antara lain mengenai:
    • nama, jenis, tipe, kuantitas dan kualitas barang yang diminta
    • tanggal paling lambat penerimaan barang yang diminta
    • permintaan informasi mengenai syarat pembayaran dan syarat penyerahan yang diminta oleh calon pemasok


  3. Surat Order pembelian (Purchase Order/PO)
    Formulir ini diisi oleh bagian pembelian. Formulir ini berisi keterangan mengenai :
    • Nama dan alamat pemasok
    • nama, jenis, tipe, kuantitas dan kualitas barang yang diminta
    • tanggal paling lambat penerimaan barang yang dipesan
    • syarat pembayaran dan syarat penyerahan barang

  4. Laporan penerimaan barang
    Formulir ini diisi oleh bagian penerimaan barang setelah barang yang diterima dan diperiksa. Laporan penerimaan barang berisi data hasil pemeriksaan atas barang yang diterima dan dokumen-dokumen yang terkait antara lain berisi keterangan mengenai :
    • Tanggal penerimaan barang
    • Nomor order pembelian yang bersangkutan
    • nama, jenis, tipe, kuantitas dan kualitas barang yang diterima
    • catatan hasil pemeriksaan barang misalnya cocok tidaknya barang dengan order, adanya barang yang rusak dan sebagainya


  5. Bukti pengeluaran kas
    Formulir ini diisi oleh bagian hutang apabila karena adanya pembelian secara kredit yang jatuh tempo pembayarannya

    Contoh :














Alur Pengeluaran Kas

Alur Pengeluaran Kas
Pada perusahaan yang mengelola kas dengan menerapkan sistem voucher, semua pengeluaran kas dilakukan dengan menggunakan cek, termasuk pengeluaran untuk pembentukan dan penggantian dana kas kecil.

Pengeluaran kas yang dilakukan oleh perusahaan pada umumnya meliputi pengeluaran untuk pembayaran hutang, dan pembayaran beban operasional. Pada perusahaan yang menyetorkan semua dana / uang yang diterimanya ke bank, pembayaran pada umumnya dilakukan dengan menggunakan cek. Untuk pembayaran yang nilainya relative kecil digunakan dana kas kecil.

Adapun dokumen-dokumen yang terkait dengan pengeluran kas adalah sebagai berikut :
  1. Bukti pengeluaran kas yang dibuat sendiri oleh
  2. Faktur (nota) pembelian
  3. Faktur pembelian kredit
  4. Bukti penerimaan barang
  5. Permintaan pengisian kembali kas
  6. Bukti pengeluaran kas kecil
  7. Surat permintaan pengeluaran kas kecil



Alur Transaksi Penjualan Tunai (on cash)

Alur Transaksi Penjualan Tunai (on cash)
Untuk perusahaan yang menjual barang secara eceran seperti toko- toko atau supermarket, penjualan barang seluruhnya dilakukan secara tunai. Pembeli datang sendiri ke tempat penjual , barang diserahkan di tempat penjual. Dalam sistem penjualan tunai eceran, nota atau bon tunai selain berfungsi sebagai bukti penjualan juga berfungsi sebagai bukti penjualan juga berfungsi sebagai order penyerahan barang kepada pembeli.

Pada perusahaan-paerusahaan yang tidak melakukan penjualan secara eceran, penjualan dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Pembeli dapat melakukan pembelian barang dengan cara datang sendiri ketempat penjual atau melalui surat order (purchase order/PO). Penyerahan barang dapat dilakukan di tempat penjual atau dikirim ke tempat pembeli, tergantung kepada syarat penyerahan barang yang disepakati. Formulir yang digunakan terdiri atas : faktur penjualan, atau nota kontan. Berikut ini uraian kegiatan bagian-bagian yang terlibat dalam aktivitas penjualan tunai baik pada toko-toko atau super market, dan grosir.

ALUR PENJUALAN TUNAI:
  1. Pengelolaan Order Penjualan Tunai secara eceran pada toko atau supermarket
    Unit-unit organisasi yang terlibat dalam aktivitas penjualan adalah Bagian Order Penjualan (pramuniaga), Bagian Kassa/kasir, Bagian Gudang, Bagian Pembungkusan/Packing dan Bagian Akuntansi.
    Dokumen yang berkaitan dengan penjualan tunai eceran :
    1. faktur
    2. nota penjualan tunai
  2. Pengelolaan Order Penjualan Tunai pada Grosir
    Pengelolaan order penjualan yang ditemukan dalam praktek, di antaranya sebagai berikut : Aktifitas penjualan tunai melibatkan Bagian Order Penjualan, Bagian Gudang, Bagian Pengiriman Barang, Bagian kassa, dan Bagian Akuntansi.

    Sementara formulir yang digunakan terdiri atas : faktur penjualan tunai, nota kontan, bukti penyerahan barang, dan bukti penerimaan kas.





SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT
PADA PT. ACP
ABSTRAK
Perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan penjualan. Salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan penjualan adalah dengan menggunakan Sistem Penjualan Kredit. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui prosedur yang membentuk sistem informasi akuntansi penjualan kredit pada PT.ACP, (2) Mengetahui dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan kredit pada PT.ACP, (3) Mengetahui bagian atau fungsi yang terkait dalam prosedur penjualan kredit pada PT.ACP, (4) Mengetahui unsur pengendalian intern yang terdapat dalam sistem penjualan kredit pada PT.ACP. Hasil laporan kerja praktek ini menunjukan bahwa sistem akuntansi penjualan kredit pada PT.ACP pada pelaksanaannya sudah cukup baik. Kegiatan transaksi penjualan kredit dapat berjalan dengan lancar karena semua tanggung jawab yang ada sudah ditangani oleh masing-masing bagian. Sehingga ada pembagian tugas yang jelas dan tidak ada penyalahgunaan dan penyelewengan dan hasilnya lebih efektif. Hanya saja PT.ACP pada bagian penagihan hendaknya menambahkan 1 – 2 orang karyawan lagi, agar ketilitian pencatatan piutang yang ditagih dapat di cek oleh karyawan yang lain dan tidak terjadi penumpukan pada pengisian faktur penjualan. Hal ini dapat menyebabkan sumber penerimaan kas bagi perusahaan, khususnya pelunasan piutang menjadi tersendat.
Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Penjualan Kredit
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsumsi masyarakat yang tinggi mendorong perusahaan untuk selalu melakukan perbaikan pada biaya produksi dan penjualan. Kualitas produksi dan strategi penjualan yang baik dapat mendorong peningkatan penjualan yang berguna untuk menguasai pangsa pasar dan meraih keuntungan yang optimal. Keuntungan yang optimal merupakan salah satu tujuan utama perusahaan dalam menjalankan kegiatannya. Tujuan ini akan digunakan sebagai ukuran penilaian keberhasilan atau kegagalan yang telah dilaksanakan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan mengandalkan kegiatannya dalam bentuk penjualan. Penjualan dapat dilakukan baik secara tunai maupun kredit. Perusahaan yang kurang dapat mengembangkan usahanya lambat laun akan tergeser oleh perusahaan pesaing.
Di dalam dunia usaha, terdapat beberapa strategi yang digunakan oleh penjual untuk meningkatkan volume penjualan maupun kesetiaan pelanggan. Diantara sekian banyak strategi, pemberian piutang dagang (penjualan secara kredit) merupakan salah satu strategi penjualan yang banyak diminati oleh para pengusaha. Selain karena cukup praktis, tingkat pertambahan ekonomi yang kurang merata di negara ini juga menjadi salah satu mengapa sistem penjualan secara kredit cepat berkembang dan mendapatkan respon yang baik dari kalangan masyarakat. Penjualan dari suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan salah satu faktor penentu dalam kegiatan perusahaan. Kondisi ini memotivasi perusahaan dalam pelaksanaan sistem penjualan kredit yang baik dalam usaha meningkatkan pendapatan. Penjualan kredit atas suatu produk merupakan salah satu sumber penerimaan kas bagi perusahaan, khususnya pelunasan piutang.
Penjualan kredit dilakukan perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut. Untuk menghindari tidak tertagihnya piutang, setiap penjualan kredit yang pertama kepada seorang pembeli selalu didahului dengan analisis terhadap pembeli. PT.ACP merupakan salah satu perusahaan industri kemasan praktis (flexible packaging) dimana penulis melaksanakan praktek kerja lapangan yang ditempatkan di bagian finance. PT ACP sebagai perusahaan yang cukup besar memerlukan suatu sistem informasi akuntansi penjualan kredit.
Sistem informasi akuntansi penjualan kredit yang dilakukan di PT.ACP meliputi prosedur order penjualan, pengiriman barang, penagihan, dan pencatatan akuntansi dengan melibatkan bagian akuntansi atau fungsi yang terkait dan dokumen yang digunakan. Untuk menghindari kecurangan yang terjadi dalam sistem informasi akuntansi penjualan kredit di PT.ACP dilakukan pemisahan terhadap fungsi dan dokumen yang bernomor urut tercetak. Sebagai pengawasan atas dokumen yang telah diotorisasi oleh bagian yang berwenang dan informasi yang ada didalamnya telah disetujui dan dipertanggungjawabkan. Sistem informasi akuntansi di PT.ACP pada dasarnya sudah baik, tetapi perlu di kaji kembali tentang sistem yang digunakan sehingga fungsi yang terkait dapat berperan sesuai dengan tugasnya masing-masing, sehingga tidak ada penyalahgunaan dan penyelewengan dan hasilnya lebih efektif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang sistem penjualan kredit pada PT.ACP.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.ACP ?
b. Bagaimanakah dokumen dan catatan yang digunakan dalam prosedur penjualan kredit pada PT.ACP ?
c. Bagaimanakah bagian atau fungsi yang terkait dalam prosedur penjualan kredit pada PT.ACP ?
d. Untuk mengetahui unsur pengendalian intern yang terdapat dalam sistem penjualan kredit pada PT.ACP.
1.3 Tujuan Penelitian
  1. Untuk mengetahui prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.ACP.
  2. Untuk mengetahui dokumen dan catatan yang digunakan dalam prosedur penjualan kredit pada PT.ACP.
  3. Untuk mengetahui bagian atau fungsi yang terkait dalam prosedur penjualan kredit pada PT.ACP.
  4. Untuk mengetahui unsur pengendalian intern yang terdapat dalam sistem penjualan kredit pada PT.ACP.
2. KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur
1. Pengertian Sistem
Pengertian sistem menurut Mulyadi (2001:5) adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
Menurut Zaki Baridwan (1998:3) adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.
Jadi sistem terdiri dari unsur-unsur yang berbeda, unsur tersebut merupakan bagian terpadu dari sistem yang bersangkutan tetapi dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan.
2. Pengertian Prosedur
Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001:5) yaitu suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang.
Sedangkan menurut Zaki Baridwan (1998:3) adalah suatu urutan pekerjaan kerani (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuanyang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi.
Yang termasuk dalam kegiatan klerikal yaitu menulis, menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih, memindahkan dan membandingkan. Jadi sistem terdiri dari prosedur yang berantai yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
2.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi. Informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan. Sistem informasi akuntansi melakukan hal tersebut entah dengan sistem manual atau melalui sistem terkomputerisasi.
Dari pengertian tersebut sistem informasi akuntansi dapat diartikan sebagai sekumpulan sumber daya yang dirancang untuk menyediakan data bagi para pengambil keputusan sesuai kebutuhan dan kewenangan mereka
2.3 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit
Sistem informasi akuntansi penjualan kredit yaitu penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut. Jadi dalam sistem informasi akuntansi penjualan terdapat unsur-unsur yang mendukung dan kesemua unsur tersebut diorganisasi sedemikian rupa dalam sebuah sistem informasi akuntansi yang disebut sistem informasi akuntansi penjualan kredit.
2.4 Deskripsi Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
Sistem akuntansi penjualan kredit yaitu penjualan yang pembayaranya dilakukan setelah penyerahan barang dengan jangka waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
  1. Jaringan Prosedur yang membentuk sistem
Menurut Mulyadi (2001: 219,220) jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penjualan kredit meliputi:
  1. Prosedur order penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli.
  1. Prosedur persetujuan kredit
Dalam prosedur ini, fungsi penjualan meminta persetujuan penjualan kredit kepada pembeli dari fungsi kredit.
  1. Prosedur pengiriman
Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli sesuai dengan informasi dalam surat order pengiriman.
  1. Prosedur penagihan
Dalam prosedur ini, fungsi penagihan membuat faktur penjualan dan mengirimkannya kepada pembeli.
  1. Prosedur pencatatan piutang
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat tembusan faktur penjualan ke dalam kartu piutang.
  1. Prosedur distribusi penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mendistribusikan data penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh manajemen.
  1. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat secara periodik total harga pokok produk yang dijual dalam periode tertentu.
  1. Dokumen yang digunakan
Menurut mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi, dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit adalah:
a. Surat order Pengiriman dan tembusanya
1) Tembusan Kredit (Credit Copy)
2) Surat pengakuan (Acknowledgement Copy)
3) Surat Muat (Bill of loading)
4) Slip Pembungkus
5) Tembusan Gudang (Warehouse Copy)
6) Arsip Pengendalian Pengiriman (Sales Order Follow Up Copy)
7) Arsip Index Silang (Cross Index File Copy)
b. Faktur dan tembusanya
1) Tembusan Piutang (Account Receivable Copy)
2) Tembusan Jurnal Penjualan (Sales JournalCopy)
3) Tembusan Analisis (Analisys Copy)
4) Tembusan Wiraniaga (Salesperson Copy)
c. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan
Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokuman pendukung yang digunakan untuk menghitung total harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.
d. Bukti Memorial
Bukti memorial merupakan dokuman sumber untuk dasar pencatatan kedalam jurnal umum.
C. Catatan akuntansi yang digunakan
Menurut Mulyadi (2001: 218), catatan akuntansi yang digunakan adalah:
a. Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan digunakan untuk mencatat transaksi penjualan baik penjualan tunai maupun kredit.
b. Kartu Piutang
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi mutasi piutang perusahaan kepada tiap debiturnya.
c. Kartu Persediaan
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan.
d. Kartu Gudang
Catatan akuntansi ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan fisik barang yang ada di gudang.
e. Jurnal Umum
Jurnal ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual selama periode tertentu.
D. Unit Organisasi yang terkait
Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi, unit organisasi yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan kredit yaitu:
a. Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pelanggan, mengedit order dari pelanggan, meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman barang. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk membuat back order pada saat tidak tersedianya persediaan untuk memenuhi order dari pelanggan.
b. Fungsi Kredit
Fungsi ini bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.
c. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab menyimpan dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan serta menyerahkan barang ke bagian pengiriman.
d. Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang diterima dari fungsi penjualan.
e. Fungsi Penagihan
Fungsi ini bertanggung jawab membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan.
f. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang dari transaksi penjualan kredit, membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada debitur, dan membuat laporan penjualan, serta mencatat harga pokok persediaan yang dijual kedalam kartu persediaan.
E. Unsur pengendalian intern
Menurut Mulyadi (2001: 221) unsur pengendalian intern terdiri dari:
a. Organisasi
1) Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit.
2) Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi kredit.
3) Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi kas.
4) Transaksi penjualan kreidt harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kredit, fungsi pengiriman, fungsi penagihan dan fungsi akuntansi.
b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
1) Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan.
2) Persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi kredit.
3) Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh fungsi pengiriman.
4) Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang dan potongan penjualan berada di tangan Direktur
5) Pemasaran dengan penerbitan surat keputusan mengenai hal tersebut.
6) Terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan membubuhkan tanda tangan pada faktur penjualan.
7) Pencatatan ke dalam Kartu Piutang dan ke dalam jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas dan jurnal umum diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda tangan pada dokumen sumber (faktur penjualan, bukti kas masuk dan memo kredit)
8) Pencatatan terjadinya piutang didasarkan pada faktur penjualan yang didukung dengan surat order pengiriman dan surat muat.
c. Praktik yang sehat
1) Surat order pengiriman bernomor urut tercetak dan pemakaianya di pertanggung jawabkan oleh fungsi penjualan.
2) Faktur penjualan bernomor urut tercatak dan pemakaianya di pertanggung jawabkan oleh fungsi penagihan.
3) Secara periodik fungsui akuntansi mengirim pernyataan piutang kepada setiap debitur.
4) Secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening kontrol piutang dalam buku besar.
F. Bagan alir dokumen dari sistem penjualan kredit
Uraian bagan alir dokumen dari sistem akuntansi penjualan kredit
a. Bagan Order penjualan
1) Menerima order dari pelanggan.
2) Berdasarkan surat order yang diterima dari pelanggan membuat Surat Order Pengiriman dan faktur.
3) Mendistribusikan Surat Order Pengiriman lembar pertama dikirim ke Bagian Gudang, lembar 2, 3, 4, 5 dikirim ke Bagian pengiriman, lembar 6 ke bagian pelanggan, lembar 7 ke bagian kredit, lembar 8, 9 diarsipakan sementara menurut tanggal.
4) Menerima Surat Order pengiriman lembar 7 dan bagian kredit untuk diarsipkan permanan menurut abjad.
5) Menerima Surat Order Pengiriman lembar 1, 2 dari bagian pengiriman pada surat order pengiriman lembar 9.
6) Surat Order Pengiriman lembar 1, 2 dikirim ke bagian Penagihan.
b. Bagian Kredit
1) Berdasarkan Surat Order Pengiriman lembar 7 dari bagian Order Penjualan dilakukan pemeriksaan status kredit.
2) Memberikan otorisasi kredit.
3) Surat Order Pengiriman lembar 7 dikembalikan ke bagian order penjualan.
c. Bagian Gudang
1) Berdasarkan Surat Order Pengiiman lembar 1, dilakukan penyiapan barang.
2) Barang yang telah disiapkan kemudian dilakukan penyerahan barang.
3) Berdasarkan Surat Order Pengiriman lembar 1, maka direkap ke dalam kartu gudang.
4) Bersama dengan barang, Surat Order Pengiriman lembar 1 dikirim ke bagian pengiriman.
d. Bagian Pengiriman
1) Surat Order Pengriman dan barang yang diterima secara bersama dari bagian gudang serta Surat Order Pengiriman lembar 2, 3, 4, 5.
2) Menempel Surat Order Pengiriman lembar 5 pada pembungkus barang sebagai slip pembungkus.
3) Menyerahkan barang kepada perusahaan angkutan.
4) Mengembaliakn Surat Order Pengiriman lembar 1, 2 ke bagian Order Pengiriman dan lembar 3 diserahkan ke perusahaan pengangkutan.
5) Surat Oder Pengiriman lembar 4 diarsipkan secara permanen menurut nomor urut.
e. Bagian Penagihan
1) Menurut faktur berdasarkan Surat Order Pengiriman lembar 1 dan 2 yang diterima dari bagian order Penjualan.
2) Mengirim Faktur lembar 1 ke pelanggan.
3) Mengirim Faktur 2 bersama Surat Order Pengiriman lembar 1 dan 2 ke bagian piutang.
4) Mengirimkan Faktur lembar 3 ke bagian kartu persediaan.
5) Mengirimkan Faktur lembar 4 ke bagian jurnal.
6) Mengirimkan Faktur lembar 5 ke Wiraniaga.
f. Bagian Piutang
1) Faktur yang diterima dari Bagian Penagihan dibuat rekap ke dalam kartu piutang.
2) Faktur dan Surat Order Pengiriman lembar 1 dan surat Muat lembar 2 diarsipkan permanen menurut nomor urut.
g. Bagian Kartu Persediaan
1) Berdasrkan faktur lembar 3, merekap ke kartu persediaan dan faktur tersebut diarsipkan permanen sesuai nomor urut.
2) Berdasarkan kartu persediaan dibuat rekapitulasi harga pokok penjualan secara periodik.
3) Berdasarkan rekapitulasi harga pokok penjualan membuat bukti memorial.
4) Bukti memorial dan rekapitulasi tersebut dikirim ke bagian jurnal.
h. Bagian Jurnal
1) Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan dan Bukti Memorial direkap ke dalam jurnal umum dan diarsipkan menurut nomor urut.
2) Faktur lembar 4 direkap ke dalam jurnal penjualan kemudian diarsipkan.
3. Metodologi
Metode penelitian yang digunakan adalah riset lapangan dengan melakukan wawancara langsung dengan direktur dan karyawan-karyawan, khususnya bagian penjualan. Selain itu melakukan pengamatan pada kegiatan operasional perusahaan sehari-hari, khususnya pada alur penjualan kredit.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang peroleh secara langsung dari perusahaan yang berupa copy bukti-bukti transaksi perusahaan.
Untuk menganalisis data-data yang terkumpul, digunakan metode analisa deskriptif yang bertujuan agar dapat menggambarkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan sistem informasi penjualan kredit.
4. Hasil dan Pembahasan
Dalam melaksanakan penjualan, PT.ACP menggunakan transaksi penjualan kredit. Untuk transaksi penjualan kredit biasanya diberikan kepada pelanggan lama yang reputasi pembayaran kreditnya baik dan supplier-supplier besar. Tetapi, terkadang PT.ACP akan melakukan transaksi kredit kepada pelanggan baru, hal ini dilakukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang telah dipikirkan oleh perusahaan.
4.1 Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem Penjualan Kredit
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT ACP antara lain, sebagai berikut:
1) Prosedur Order Penjualan
Dalam transaksi penjualan kredit, departemen ini bertanggung jawab untuk menerima surat order dari pembeli, mengedit order dari pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum ada pada surat order tersebut (seperti spesifikasi barang dan rute pengiriman), menentukan tanggal pengiriman dan mengisi surat order pengiriman.
2) Prosedur Pengiriman
Kegiatan pengiriman diawali dengan pembuatan dokumen pengiriman yang disebut surat pengantar barang (SPB). SPB dibuat untuk melakukan pengiriman barang kepada pelanggan. Seluruh informasi yang dibutuhkan untuk menyiapkan dan mengirim barang kepada pelanggan dicantumkan dalam SPB. SPB disiapkan oleh bagian pengiriman barang.
Bagian produksi membuat barang sesuai dengan pesanan dan menyiapkan barang, kemudian bagian pengiriman (gudang) mengirimkan barang dan nota kepada pelanggan sesuai dengan informasi yang tercantum pada SPB yang sudah di otorisasi oleh bagian gudang. Bagian gudang ini juga melakukan penginputan secara komputerisasi, kemudian data tersebut ditransfer ke bagian penagihan untuk dicocokan dengan penginputan secara manual.
3) Prosedur Penagihan
Dalam prosedur penagihan ini, bagian penagihan membuat faktur penjualan. Faktur penjualan adalah dokumen yang biasanya disiapkan setelah barang benar-benar dikirim. Informasi yang dicantumkan ke dalam faktur penjualan berasal dari pesanan penjualan atau dari dokumen pengiriman. Suatu faktur penjualan akan disiapkan dan selanjutnya dikirim ke pelanggan.
4) Prosedur Pencatatan Piutang
Dalam prosedur pencatatan piutang ini, bagian akuntansi mencatat surat penagihan ke dalam buku piutang sebagai rekapan dari piutang PT.ACP kepada pelanggannya.
4.2 Dokumen Yang Digunakan Dalam Sistem Penjualan Kredit
Dalam sistem penjualan kredit, dokumen yang digunakan oleh PT.ACP adalah sebagai berikut :
  1. Surat order pengiriman
2. Lembar Disposisi (LD)
3. Surat Pengantar Barang (SPB)
4. Faktur penjualan
5. Surat Penagihan
4.3 Catatan Akuntansi Yang Digunakan
Adapun catatan akuntansi yang digunakan PT.CP dalam sistem akuntansi penjualan kredit, yaitu :
  1. Jurnal Penjualan
  2. Kartu Piutang
  3. Kartu Gudang
4.4 Bagian Yang Terkait Dalam Sistem Penjualan Kredit
Adapun bagian yang terkait dalam prosedur penjualan kredit pada PT.ACP adalah sebagai berikut :
  1. Bagian Penjualan
  2. Bagian Produksi
  3. Bagian Gudang
  4. Bagian Pengiriman
  5. Bagian Penagihan
  6. Bagian Akuntansi
4.5 Uraian Bagan Alur Dokumen Sistem Penjualan Kredit
Bagan alir dokumen dari sistem penjualan kredit akan di uraikan perbagian yang terkait dalam sistem penjualan kredit.
4.6 Unsur Pengendalian Intern Dalam Sistem Penjualan Kredit
PT.ACP melakukan pengendalian intern terhadap sistem penjualan kredit sebagai berikut :
  1. Organisasi
a. Bagian akuntansi terpisah dari bagian penjualan
Dengan dipisahkannnya dua bagian ini, maka catatan piutang dapat dijamin ketelitian dan keandalannya serta kekayaan perusahaan (piutang) dapat dijamin keamanannya (piutang dapat ditagih).
b. Transaksi penjualan kredit dilakasanakan lebih dari satu orang atau lebih dari satu bagian
PT.ACP dalam melakukan setiap transaksi penjualan secara kredit melibatkan lebih dari satu karyawan. Sehingga setiap pelaksanaan transaksi selalu akan tercipta internal check yang mengakibatkan pekerjaan karyawan yang satu dicek ketelitian dan keandalannya oleh karyawan yang lain.
  1. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
a. Penerimaan order dari pelanggan di otorisasi oleh bagian penjualan dengan menggunakan surat order pengiriman (PO).
b. Pengiriman barang kepada pelanggan di otorisasi oleh bagian pengiriman dengan menandatangani dan membubuhkan cap “Sudah Dikirim” pada surat pengantar barang (SPB).
c. Terjadinya piutang diotorisasi oleh bagian penagihan dengan membubuhkan tanda tangan dan cap perusahaan pada faktur penjualan.
d. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi didasarkan atas dokumen sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.
  1. Praktik yang Sehat
a. Penggunaan dokumen dengan bernomor urut tercetak.
b. Secara periodik bagian akuntansi mengirimkan pernyataan piutang kepada setiap pelanggan.
Secara lebih detail penulis akan membahas yang telah diuraikan diatas diantaranya adalah sebagai berikut : Berdasarkan hasil penelitian pada sistem informasi akuntansi penjualan kredit di PT.ACP terdapat kelebihan dan kelemahan dalam menjalankan kegiatan usahanya, maka dalam pembahasan ini akan diuraikan kelebihan dan kelemahan yang ada pada PT.ACP.
1. Kelebihan yang terdapat pada sistem akuntansi penjualan kredit pada PT.ACP adalah :
a. Dalam melaksanakan transaksi penjualan kredit, PT.ACP melibatkan bagian-bagian yang terkait sehingga perusahaan dapat dikatakan sudah cukup baik dalam pelaksanaan kegiatannya. Hal ini dapat dilihat dari semua bagian yang terkait seperti bagian penjualan, bagian produksi, bagian gudang, bagian pengiriman, dan bagian akuntansi.
b. Dalam sistem informasi akuntansi penjualan kredit pada PT.ACP ada bagian gudang. Hal ini dapat memperlancar penjualan karena setiap ada pelanggan, barang dapat langsung dikirim sesuai dengan keinginan pelanggan.
Dari kelebihan tersebut, keuntungan bagi PT.ACP adalah:
a. Kegiatan transaksi penjualan kredit dapat berjalan dengan lancar karena semua tanggung jawab yang ada sudah ditangani oleh masing-masing bagian. Sehingga ada pembagian tugas yang jelas dan tidak ada penyalahgunaan dan penyelewengan dan hasilnya lebih efektif.
b. Dapat memperlancar penjualan karena setiap ada pelanggan yang membutuhkan barang dengan cepat, barang tersebut dapat langsung dikirim sesuai dengan permintaan pelanggan. Sehingga menarik minat pelanggan untuk menjalin hubungan kerja sama yang lebih baik lagi dan menambah omset penjualan PT.ACP.
2. Kelemahan yang terdapat pada sistem informasi akuntansi penjualan kredit yang terjadi pada PT.ACP adalah dalam sistem penjualan kredit pada PT.ACP, walaupun dalam melakukan setiap transaksi penjualan secara kredit sudah melibatkan lebih dari satu karyawan, namun pada bagian penagihan hanya ada satu orang karyawan saja. Sehingga setiap pelaksanaan transaksi pekerjaan karyawan yang satu tidak dapat dicek ketelitian dan keandalannya oleh karyawan yang lain. Hal ini dapat menimbulkan kesalahan pada pencatatan piutang yang akan ditagih.
Dari kelemahan tersebut, kerugian bagi PT.ACP adalah setiap pelaksanaan transaksi penjualan kredit karena bagian penagihan hanya terdapat satu orang karyawan saja, sehingga dapat menimbulkan kesalahan pencatatan piutang yang akan ditagih dan ketika order penjualan meningkat, setiap pengisian faktur penjualan menjadi sangat lama. Karena kurangnya karyawan yang ditempatkan pada bagian tersebut. Agar pekerjaan karyawan yang satu dicek ketelitian dan keandalannya oleh karyawan yang lain dan untuk memperlancar pengisian faktur penjualan maka dibutuhkan kayawan 1 – 2 orang lagi.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.ACP yaitu prosedur order penjualan, prosedur pengiriman, prosedur penagihan, prosedur pencatatan piutang. Dalam prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.ACP sudah berjalan dengan baik.
2. Dokumen yang digunakan dalam prosedur penjualan kredit pada PT.ACP meliputi surat order pengiriman, lembar disposisi, surat pengantar barang, faktur, dan surat penagihan. Catatan akuntansi yang digunakan dalam penjualan kredit pada PT.ACP meliputi jurnal penjualan dan kartu piutang. Dalam penggunaan dokumen dan catatan akuntansi sistem penjualan kredit pada PT.ACP sudah cukup baik, karena setiap kegiatan dalam penjualan kredit sudah menggunakan dokumen bernomor urut tercetak.
3. Bagian atau fungsi yang terkait telah terpisah sesuai dengan otorisasi meliputi bagian penjualan, bagian produksi, bagian gudang, bagian pengiriman, bagian penagihan dan bagian akuntansi.
4. Unsur pengendalian intern yang terdapat pada PT.ACP meliputi organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, serta praktik yang sehat.

DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 2005. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: BPFE.
Bodnar, George H. dan William S. Hopwood. 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9. Yogyakarta : ANDI.
Jusup, AL. Haryono. 2005. Dasar-Dasar Akuntansi. Yogyakarta: STIE.
Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Salemba Empat.
Narko. 2007. Sistem Akuntansi. Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusantara.



Sumber: Klik disini

Artikel Terpopuler

 

© Copyright Fajar 26 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.